Bahaya Riba di Bank


Umat muslim zaman sekarang sudah tidak bisa terlepas dari riba. Penetapan sistem yang kapitalis dan tidak islami menjadikan kita terjerat dan tidak punya pilihan selain harus menggunakan sebagian pelayanan dari para penyelenggara riba,
Bank-bank yang berada di Indonesia dan di seluruh dunia merupakan produk sistem kapitalis, dan praktek riba yang terjadi di bank-bank bahkan yang berlabel syariah sekalipun, menjadikan kita menggunakan dan menempatkan sebagian dari harta kita di tempat yang haram.

Bunga bank sudah pasti riba, bila kita menggunakan deposit dan menerima bunga bank sudah dipastikan kita menggunakan uang haram berupa riba, sedangkan Allah melarang dan memerintahkan kita umat muslim untuk menjauhi riba.

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Al-Baqarah:275)

Bagaimana bila kita hanya menabung di bank dan tidak menerima bunga dari bank? anggap kita menyedahkan bunga bank yang kita terima.
Beberapa ulama berselisih pendapat, tapi ada ulama yang mengatakan boleh menaruh uang di bank demi keamanan atau dalam keadaan terdesak karena kuatir kecurian.

Bagaimana bila menggunakan kredit card dari bank? ini juga merupakan riba karena dari kredit terdapat sejumlah bunga yang harus dibayar oleh konsumen ke bank.
Sedangkan membayar bunga ke penyelenggara riba seperti memberi makan para pemakan riba. Kita memeperoleh dosa yang sama besarnya dengan para penerima riba.

Bagaimana bila kita bekerja di bank/bank syariah? kita sama saja dengan para pemakan riba, dan uang yang kita terima adalah harta haram.
Sudah umum bila kita melihat banyak orang yang terbunuh akibat menunggak kredit di bank, banyak yang bunuh diri, atau mengalami kesulitan hidup yang amat sangat karena terlilit hutang di bank yang amat menjerat, Rumah, motor dan mobil disita hanya karena tidak mampu bayar. Sedangkan para direktur bank menikmati fasilitas mewah dan ruangan yang sejuk diatas banyak penderitaan orang lain.
Menggunakan penderitaan orang lain untuk kepentingan pribadi atau golongan bukan Islam. Tidak ada satu ajaranpun dari Allah serta Rasul yang membenarkan menyengsarakan orang lain apalagi yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

Sulit bagi umat muslim zaman sekarang untuk terlepas dari riba, karena banyak jasa pelayanan yang menggunakan jasa bank, seperti listrik, air, pulsa telepon, tagihan pajak rumah/mobil dsb.
Bisa dikatakan mustahil terlepas dari riba selama sistem kapitalis menguasai seluruh dunia,

Bahkan bila anda ingin berpergian ke luarnegri terutama eropa dan amrik, jumlah rekening tabungan kita di bank ditanya jumlahnya. Bila tidak punya uang di bank, mustahil kita berpergian ke eropa atau amrik.

Lantas bagaimana kita terlepas dari jeratan riba di tengah sistem kapitalis yang menguasai seluruh dunia?
Pertama, jangan menerima bunga bank karena itu merupakan riba dan riba menjadikan harta kita haram dan tidak barokah.
Kedua, seminimal mungkin menggunakan jasa bank, gunakan naluri saudara bila anda merasa beberapa jasa di bank menawarkan praktek riba misal tabungan pendidikan dsb.
Ketiga, jasa bank yang bermanfaat bagi saudara seperti bayar listrik, menerima gaji dsb merupakan kemudahan, dan semoga Allah mengampuni kita
Keempat, alihkan sebagian uang anda kepada hal yang lebih halal, contoh emas dan perhiasan.

Untuk terlepas dari riba sepenuhnya kita tidak menggunakan jasa bank serta menabung di bank. Untuk terlepas dari bank kita disarankan menjauhi perkotaan dan memulai hidup baru di daerah pinggiran serta pegunungan.
Bila anda mampu dan merasa sanggup, silahkan, tapi anda akan melewati cobaan yang cukup berat dan bertawakal pada Allah hanya solusinya

Daripada Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Akan tiba suatu zaman, tidak ada seorang juga pun kecuali ia terlibat dalam memakan harta riba. Kalau ia tidak memakan secara langsung, ia akan terkena juga debu-debunya".

(H.R. Ibnu Majah)
dodidananggie kos setiabudi bandung Updated at: 7:08 PM