Cara Mudah Menjadi Kaya

Foto: Kekayaan sebenarnya adalah bersyukur dengan apapun rezeki yang diberikan Tuhan pada kita

Melalui pengalaman hidup yang saya alami, saya  mau share tentang arti kekayaan, yang mudah-mudahan berguna bagi para mahasiswa, pelajar, pekerja yang masih mempunyai impian setinggi langit, tapi bingung bagaimana mencapai kekayaan yang sebenarnya.
Banyak orang sebenernya secara ngga sadar tahu jadi orang kaya, tapi selalu berputar pada lingkaran yang sama, sehingga bukannya membaik, beban hidup justru bertambah dan mendekati kehancuran.

Untuk menjadi kaya itu perlu ilmu, yaitu ilmu kekayaan, bukan pendidikan, bukan gelar dsb.  Ilmu ini akan saya bagikan secara cuma-cuma, dan mudah-mudahan siapapun yang membaca artikel ini kualitas hidupnya semakin membaik dan terus membaik.

Sekarang yang akan saya jelaskan adalah tipe-tipe kekayaan yang dialami manusia semasa hidupnya:

  • Pertama: orang yang ngga punya uang dan ngga punya waktu; ini adalah tipe mayoritas penduduk bumi., pengangguran atau bekerja tiap hari, tapi habis dengan segala kebutuhan.
  • Kedua: orang yang punya uang,  tapi ngga punya waktu; contoh dokter, mereka banyak yang kaya tapi habis waktunya sepanjang hari dan akhir pekan. Profesi dokter adalah kemuliaan, dedikasi dan kasih, jadi ini harus tanpa pamrih, bila terjun di dunia ini bersiaplah banyak waktu dari hidup diberikan untuk orang lain. Saya sudah bertemu dengan teman-teman saya yang bersuamikan dokter yang hebat dan melihat sendiri kehidupan mereka,  ; bila kita menjadi istri seorang dokter yang jago, kita akan kaya, tapi banyak dari waktunya yang tidak bersama kita. Ini bisa positif atau negatif tergantung bagaimana kita memandangnya.
  • Ketiga; orang yang punya uang, dan punya banyak waktu; ini yang langka, bisa dibilang sangat jarang manusia yang bisa mencapai tahap ini,; tapi bukan mustahil dilakukan. misal: seseorang ynag mempunyai banyak sekali pasif income,baik dari memiliki perusahaan, royalty, atau kontrakan dsb. Dia tidak perlu bekerja tapi uang mengalir terus.
 Ok, langsung to the point, bagaimana caranya kita bisa kaya raya bahkan menjadi miliarder?

Mudah jawabannya, Mindset, Pikiran positif > ini jawabannya? saya mengharapkan hal yang lain dan lebih masuk akal, pasti teteh bercanda khan? sayangnya saya ngga bercanda, kalau mindsetnya gagal, semuanya gagal.

Perlu Saya jelaskan, Mindset/Pikiran positif yang saya ungkapkan disini adalah positif dan sandaran kita pada Tuhan Yang Maha Kaya, Allah SWT, karena Dia yang Mengatur Segalanya.

Kehidupan itu adalah gambaran, gambaran yang tercipta dari pikiran kita. Apapun gambaran yang tercipta dalam pikiran kita akan terbentuk dalam kehidupan kita.
Kalau kita bersikap negatif pada Allah, kita akan memperoleh hal yang negatif, kalau kita bersikap positif pada Allah, kita akan mendapat hal yang positif.

Bagaimana dengan orang yang telah mengatakan dia sudah positif pada Tuhan tetapi tetap usahanya bangkrut?, kehidupannya makin hancur dsb? , yang jadi pertanyaan apa benar-benar dia positif?, pertama kali mungkin dia sangat optimistis, tapi yang dimaksud mindset disini adalah Hati. Hati yang memiliki keraguan akan menghancurkan optimisme.
Bagaimana kalau Hati dan Pikiran sudah positif tapi tetap kehidupan kita terpuruk?, Itu lain lagi persoalan, itu namanya kehendak Tuhan.
Ketika kita terpuruk, ujian sebenarnya baru dimulai, Pikiran yang terus negatif tidak akan menyelesaikan masalah tapi memperparah keadaan.

Apakah mungkin tetap berpikiran optimis ketika kita gagal dan terpuruk? susah memang tapi bisa.
Contoh: Donald Trump, dia seorang yang sangat kaya, tapi tahukah bahwa dia sempat terlilit utang yang amat banyak, jauh melebihi semua aset-asetnya,  masa depannya amat suram dan yang ada hanya kebangkrutan, tapi dengan kekuatan mindset, dia membalik semua keadaan.
Donald Trump adalah contoh orang yang tidak percaya pada Tuhan, tapi tetap memperoleh kekayaan dengan cara berpikirnya.
Kenapa bisa begitu? karena Rahmat Allah sangat Luas, cara berpikirnya Donald Trump yang positif, membantunya memperoleh Rezeki dari Sang Pencipta.
Sedangkan banyak muslim yang hanya diberi cobaan sedikit saja dan kemiskinan sudah mengeluh dan menyalahkan yang Maha Kuasa, apa kita tidak malu?

Yang terjadi dengan kebanyakan masyarakat pekerja, kita pasrah dengan keadaan  yang kita terima;, permisalan gaji kita tak lebih dari sejuta, kita nyerah, pasrah, nerima keadaan, nerima nasib, takdir Tuhan, sudah cape, males, bodo amat.
Benar tidak?
Kita tidak mau improve dengan keadaan itu, dan terjebak dengan zona nyaman, dan serba ketakutan.
Ketakutan miskin, takut ngga bisa makan, takut ngga punya apa-apa dsb adalah mindset negatif.
Kita harus keluar dari zona nyaman tersebut, dan mencari penghasilan lebih baik entah dengan usaha atau bekerja di tempat yang lebih menghargai kemampuan kita, karena dengan penghasilan lebih baik, kita bisa menabung serta membangun kekayaan.
Kita harus percaya pada Allah, pada Kebajikan Sang Maha Kuasa.

Positiflah dalam berpikir, berpikir tentang keberhasilan bukan kegagalan.

Caranya Bagaimana?
Kita asumsikan kita mau keluar dari kerjaan sekarang karena gaji kecil, ada interview di tempat lain dengan gaji lebih besar,  apa yang harus kita lakukan?
sebelum berangkat ke interview, jangan pernah berpikir seperti ini, oh kalau saya gagal gimana? kalau ngga diterima gimana? dsb
Rubahlah cara berpikir itu menjadi, kalau saya berhasil saya akan belikan pacar/suami saya mobil, kalau berhasil saya akan membelikan ibu rumah dsb

Penerapan Mindset Supaya Positif

Cara paling efektif adalah sebelum dan sesudah bangun tidur. Tanamankan pikiran baik, pikiran tentang keberkahan, kekayaan, dan juga rasa syukur kepada Allah sebelum tidur. Lakukan terus menerus sebelum pada akhirnya tertidur pulas. Untuk umat muslim berdzikirlah terus menerus, dan ucapkan Hamdallah. Visualisasikan apa yang kita ingin dan capai, kalau kita ingin menolong fakir miskin dan membantu keluarga, visualisasikan ke dalam pikiran kita hal yang baik serta rasa syukur.

Apakah ini berhasil? ya kalau kita percaya, percaya dengan kebesaran dan kebaikan Tuhan Allah.
Semuanya ada dalam Alquran maupun Injil.

Setelah mindset beres, apa selanjutnya?
Gampang, kita berbisnis dengan Allah, Tuhan Semesta Alam.
Bagaimana caranya berbisnis dengan Tuhan? Gampang yaitu dengan cara bersedekah.

Bila kita miskin, nganggur dan ngga tau harus berbuat apa, bersedekahlah, terus bersedekah dan pasti akan ada jalan keluar. .
Bersedekah tidak mengurangi harta, tapi menambahnya. Memang tidak masuk dalam akal logika, tapi itulah kenyataannya. Semua penjelasan tentang sedekah dan berbuat kebaikan tertera pada Alquran dan Injil. Perbuatan kebaikan akan dibalas berkali-kali lipat, perbuatan kejahatan akan dibalas juga setimpal dengan kejahatan kita.

Untuk mendapat kebaikan yang banyak, tentunya kita harus bersedekah banyak juga. Bagaimana kalau kita miskin, makan aja kita susah?
Bila anda hanya punya Rp10000 ditangan, bersedekahlah, jangan ditahan, pasti terbalas.
Klalau dikala kesempitan kita justru bersedekah, nilai kebaikannya bisa berlipat ganda, semuanya tertera dalam Alquran dan Injil.
Dan rezeki akan datang dari tempat yang tidak kita duga, itu pernah saya alami sendiri.

Mindset sudah, bersedekah sudah..terakhir usaha

Usaha memerlukan keteguhan hati dan kesebaran, ini ujian kita sebagai manusia.

Kalau hati mantap, mau usaha apapun yang kita jalani akan penuh keridaan, biarpun gagal akan bangkit terus dan terus sampai berhasil.

Anggap kita mahasiswi, belajar cape-cape, ada dua kemungkinan gagal dan lulus, bagaimana kalau kita gagal ? mindset yang positif akan menerimanya sebagai pelajaran, negatif kita bisa terjun dari gedung.
Apakah dengan kegagalan lulus dunia kiamat terus ada kepastian kita jadi miskin? tentu tidak,
contoh orang-orang yang gagal dalam perguruan tinggi tapi jadi miliarder, Bill Gates, Einstein, Pemilik Facebook, Yahoo. Mereka semua bahkan tidak sampai lulus kuliah, tapi menjadi kaya raya.

Ok teteh, semuanya sudah saya lakukan, apalagi?
Selain Pola Pikir, tetapi Cara Berpikir juga berpengaruh.

Sekarang kita hidup dalam era yang berbeda dibanding jaman dahulu, manusia tidak sadar adanya perubahan era, tapi itulah yang terjadi. Apa yang terjadi dengan abad 21 dan sebelumnya adalah terjadinya perubahan, dari era industri ke era informasi.
Sistem pendidikan kita masih memakai cara era industri, ikuti sekolah sampai setinggi-tingginya dan dijamin kita akan kaya. Di era informasi, abad 21 ;cara tersebut sudah tidak terlalu efektif, dijaman dulu pasti berhasil, tapi tidak dijaman informasi yang serba cepat dan instan.

Bukti ;banyak lulusan S1 yang nganggur. S2 ketinggian gelarnya perusahaan takut merekrutnya, S3 susah keterima selain jadi dosen.
tapi apa salah kita ikut pendidikan ? tentu tidak, tetapi setelah keluar dari kuliah, kita harus buka mata dan think out of the box untuk survive di era informasi yang serba cepat ini.
Pelajaran yang jarang diajarkan dalam sekolah adalah kreatifitas, kita harus berpikir kreatif, berotak kanan,bukan kiri yang logika seperti selama sekolah. Otak kanan mengajarkan ketidakpastian, resiko, tapi justru disitu ada potensi, dan itu yang diperlukan dalam era informasi ini.

Itu yang terjadi pada pendiri Facebook, Presiden Obamma, pendiri google dsb. Mereka bermodalkan kreatifitas dan otak kanan, mereka menggunakan sarana internet  untuk meraih kesuksesan.
Pada Era Informasi, kreatifitas sangat diperlukan, kemampuan amat dilihat bukan loyalitas.
Karyawan yang lebih punya skill akan menggeser senior-seniornya yang bekerja lebih lama,
Era Informasi adalah era yang amat cepat, dan kita bisa kaya mendadak hanya dengan bermodal dengkul selama memiliki kreatifitas. Pendidikan menjadi nomor 2, Kreatifias menjadi nomor 1, terbalik dengan era industri. Justin Bieber hanya nyanyi di youtube bisa menjadi miliarder, karena dia kreatif, Sinta jojo sangat kreatif  dan langsung terkenal dan tapi cepat juga jatuhnya karena mereka kehilangan kreatifitasnya.
Pendiri kaskus menjadi jutawan, pada awalnya hanya komunitas kecil penggemar game,  tapi pendirinya sangat kreatif sehingga membernya terus bertambah dan sekarang menjadi number 1 untuk komunitas di Indonesia.

Saya akan misalkan cara bekerja otak kanan dengan kehidupan perkuliahan
Seorang Mahasiswi STP Bandung baru saja lulus, dan dia butuh kerjaan secepatnya. Tujuannya bekerja di luarnegri pasti lebih utama.
Untuk Mahasiswi yang berotak kanan, jauh sebelum dia lulus, dia haruslah berpikir out of the box, menggunakan otak kanan.
Mahasiswi tersebut harus mencari, Apa yang dibutuhkan dalam dunia kerja? ternyata setelah dipelajari jawabannya sangat gampang, yaitu pengalaman. Karena pengalaman amat dibutuhkan dalam dunia kerja kenapa ngga kita cari?,  maka carilah pengalaman tersebut, baik dengan magang, internship, part time.
Sehingga seorang mahasiswi STP Bandung yang  mau lulus, dia sudah dibekali pelajaran dan pengalaman, dijamin ngga dia masuk bekerja ke hotel? Jaminannya, 100%
Bagaimana kalau dia gagal lulus? dengan dibekali pengalaman, kerja dimanapun menjadi mudah.
Itu adalah salah satu contoh berpikir dengan otak kanan, dan dengan pengalaman tersebut dia bisa menggunakan otak kanannya untuk memulai usaha yang dia kuasai,
misal mendirikan usaha penginapan seperti Kos, Hotel dsb.

Bagaimana kita bisa membangun aset/kekayaan kalau modal saja tidak punya?, pertama kenapa kita bisa tidak punya modal? kalau nganggur ya ngga akan punya uang, karena itu bekerjalah. Setelah bekerja kita harus mendisiplinkan diri dan mengatur tata cara hidup kita yaitu pengeluaran.

Saya akan membagi apa perbedaan orang miskin dan orang kaya dalam mengatur pengeluaran
  • Orang Miskin menggunakan penghasilan yang aktif seperti berdagang dsb langsung untuk konsumsi, intinya dihabiskan
  • Orang Menengah lebih berpikir dan menggunakan penghasilan yang aktif untuk mencicil barang-barang yang dianggap investasi kemudian sisanya dikonsumsi atau ditabung. Kenapa cara ini salah? Karena jikalau misal anda mencicil Rumah, HP, Mobil, Motor dsb, anda keliatan kaya, tapi dijamin pada akhirnya sengsara. Keliatan kaya bukan berarti kaya.
  • Orang Kaya menggunakannya uang untuk membeli aset dahulu baru sisanya dikonsumsi atau ditabung, dia gunakan asetnya tersebut untuk menghasilkan income. dan income tersebut dijadikan konsumsi harian, sedangkan penghasilan aktifnya, digunakan untuk membeli aset yang lain lagi dst. 
Misal seseorang punya gaji 10jt/bln, bagaimana dia jadi miliarder? dengan pola mindset semuanya mudah.
Utk jadi kaya kita harus menunda kesenangan dan disiplin, mulailah dengan mengatur pengeluaran.
10 juta itu kita atur, misal/contoh 20% sedekah, 30%investasi, 20%konsumsi, 20%Tabungan 10% terserah anda,
Dengan pengaturan seperti ini, investasi dan tabungan itu bisa kita gunakan untuk membeli aset , dan dari aset tersebut kita bisa menghasilkan income.
Contoh kita berhasil nabung sampai 200juta, apa yang bisa kita lakukan dengan uang ini terserah anda, bisa untuk usaha, atau misal pilihan kita jatuh pada rumah, carilah rumah murah dan ada potensi bisa dikontrakkan. Penghasilan dari uang kontrakan bisa digunakan untuk membayar sisa cicilan rumah.
setelah cicilan selesai, kita sudah mempunyai pasif income. dan putar terus uangnya untuk membeli lebih banyak asset lagi terus dan terus.

Pada intinya, menjadi kaya adalah berpegang pada pola hidup sederhana, berbuat baik dengan orang lain,  bersedekah, positif thinking, dan jangan lupa berusaha. Dan saya bisa jamin kalau anda menggunakan cara saya diatas, anda tidak akan pernah miskin, terutama miskin hati.

Dengan kata lain  kekayaan sebenarnya adalah kebahagiaan, ketentraman dan kedamaian.
Seperti apa yang sering disampaikan oleh Mario Teguh:
SALAM SUKSES!!

dodidananggie kos setiabudi bandung Updated at: 7:20 AM