Malaikat Zabaniyah dan Malaikat Malik


Malaikat Zabaniyah diterangkan oleh Manshur bin Amar: Satu malaikat Zabaniyah apabila mengambil sepuluh ribu orang kafir cukup hanya dengan salah satu tangannya, dan sepuluh ribu orang kafir dengan salah satu kakinay, sepuluh ribu dengan tangan yang lain begitu pula dengan kaki yang lain. Maka dia menyiksa empat puluh ribu orang kafir sekaligus dengan segala kekuatan dan kedahsyatannya. Salah satu dari mereka adalah Malaikat Malik, Si Penjaga Neraka, dan yang delapan belas juga seperti dia.

Mereka adalah para pemimpin malaikat yang membawai para malaikat penjaga neraka yang tak terhitung jumlahnya, kecuali Allah Ta'ala(saja yang mengetahui). Mata mereka laksana kilat yang menyambar. Gigi mereka seperti putihnya tanduk lembu. Bibir mereka menyentuh telapak kaki. Dari mulutnya menyembur nyala. Lebar belikatnya bisa ditempuh satu tahun perjalanan. Allah Ta'ala tidak menciptakan rasa kasih sayang di dalam hati mereka walaupun seberat debu.

Salah satu dari mereka menyelam ke dalam lautan api(neraka) selama empat puluh tahun namun cahayanya lebih kuat daripada panasnya api neraka.
(Dari Durratun Nasihin, III hal 247 - Usman al-Khaibawi)

Dan dalam hadits lain disebutkan lagi,
Setiap malaikat zabaniyah mampu mendorong dengan sekali dorongan sejumlah empat puluh ribu dari ahli neraka ke dalam Jahannam.

Tentang keadaan umat Nabi Muhammad saw di neraka, Fatimah pernah bertanya,

Fatimah: Wahai Rasulullah, apakah engkau tidak bertanya tentang ummatmu, bagaimana cara malaikat memasukkannya?
Nabi: Para malaikat memang menghalau mereka ke neraka tapi muka-muka mereka tidak menjadi hitam, mata-mata mereka tidak melotot, mulut-mulut mereka tidak dikunci dan mereka tidak digandengkan dengan setan, belenggu-belenggu dan rantai-rantai tidak diikatkan pada mereka
Fatimah: Lalu bagaimana malaikat menuntun mereka?
Nabi: Adapun orang-orang lelaki dipegang jenggotnya, para wanita dipegang rambutnya. Mereka semua menjerit-jerit menyesali masa remaja mereka karena tidak digunakan untuk kebaikan

Sesampainya di hadapan malaikat Malik, Malik merasa kagum dan berkata kepada para malaikat Zabaniyah,

Malik: Siapakah mereka itu? Tidakkah sampai kepada kita orang-orang celaka, tetapi keadaan mereka betul-betul mengagumkan sebab muka-muka mereka tidak menjadi hitam, rantai-rantai dan belenggu-belenggu tidak mengenai lehernya
Zabaniyah: Demikianlah kami diperintahkan untuk mendatangkan mereka dalam keadaan seperti itu
Lalu para malaikat bertanya kepada mereka: 'Wahai orang-orang yang sangat celaka, siapakah kalian?' Mereka menjawab: 'Kami adalah ummat Muhammad.'

Dalam riwayat lain disebutkan, sewaktu para malaikat menuntun mereka, mereka memanggil-manggil: 'Aduh Muhammad! Aduh Muhammad!' Namun setelah tiba di hadapan Malik, mereka menjadi lupa nama Muhammad saw karena penampilan Malik, lalu Malik bertany kepada mereka,

Malik: Siapakah kalian?
Mereka: Kami adalah ummat yang kepada kami Allah menurunkan Al-Qur'an dan yang berpuasa pada bulan Ramadhan
Malik: Al-Qur'an tidak diturunkan kecuali kepada Muhammad saw
(Setelah mereka mendengar nama Muhammad saw maka mereka berteriak,)

Mereka: Kami inilah ummatnya
Malik: Tiadakah bagimu dalam Al-Qur'an orang yang mencegah dari kemaksiatan?
Mereka: Wahai Malik, perkenankanlah kami untuk menangisi diri kami. Maka Malik memperkenankan, lalu mengislah meeka dan mencucurkan air mata. Sedikit pun tidak tersisa lagi air mata mereka sehingga mata mereka mengeluarkan darah. Maka berkatalah Malik:
'Alangkah indahnya tangisan itu(sekiranya terjadi) di dunia, karena takut kepada Allah, tentu kalian tidak dijilat api neraka.'

Kemudian Malik berkata kepada Zabaniyah: 'Wahai Zabaniyah hendaklah kamu semua melemparkan mereka ke dalam neraka.'
Setelah mereka dilemparkan ke dalamnya mereka menjerit-jerit sambil mengucapkan: 'Laa ilaaha illallah'. Maka api pun tidk jadi menjilatnya.
Malaikat Malik berkata kepada api: ''Wahai api ambillah mereka!' Api menjawab: 'Bagaimana aku mengambil mereka sedangakn mereka membaca: Laa ilaaha illallah. 'Malik menghardik:' Dengan itulah Tuahn pemilik Arsy Yang Maha Agung memerintahkan!'

Maka terpaksa api menjilat mereka. Dan diantara mereka ada yang terkena api sampai kedua telapak kakinya, sebgain sampai pusarnya dan sebagian sampai leher. Ketika api sudah mendekati wajah mereka Malik berkata: 'Wahai api, janganlah kamu membakar wajah mereka sebab muka mereka sama bersujud kepada Allah. Jangan pula engkau membakar hari sebab hati adalah tempat tauhid, ma'rifat dan iman.'
dodidananggie kos setiabudi bandung Updated at: 5:23 PM