Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa di kala Malaikat Maut dijadikan, ia diberi tabir dari para makhluk dengan beribu-ribu tabir yang besarnya melebihi seluruh langit dan bumi. Belum pernah Allah menciptakan makhluk yang lebih besar daripada Malaikat Maut, sehingga seandainya seluruh air lautan dan sungai-sungai dituangkan di ata kepalanya, niscaya setetes pun tak akan jatuh ke bumi. Ia diikat dengan rantai yang panjangnya dapat ditempuh perjalanan seribu tahun. Para malaikat tidak akan mendekatinya, mereka tidak akan mengetahui tempatnya, mereka tidak akan mendengarkan suaranya dan merek tidak akan dapat mengitari seluruh keadaannya. ia tidak tergantung pada keadaan.
Kemudian Allah menyeru kepada para malaikat:"Berdirilah dan melihatlah kalian, ini adalah Maut." Maka mereka seluruhnya berdiri, lalu Allah memerintahkan kepada Maut:"Terbanglah kepada mereka, kembangkanlah sayapmu dan bukalah matamu." Setelah ia terbang maka para malaikat melihat Maut dan seketika itu mereka terpelanting dan pingsan. Dan ketika mereka sadar, mereka bertanya:
Malaikat: Wahai Tuhan kami, adakah Engkau menjadikan makhluk yang lebih besar daripada makhluk(Maut) ini?
Allah: Aku menjadikannya dan Aku lebih besar daripada Maut. Dan wahai Izrail, Aku perintahkan kamu mengambil Maut.
Izrail: Wahai Tuhanku, dengan kekuatan apakah aku mengambilnya, sedangkan ia lebih besar dari aku?
Maka Allah memberi Izrail kekuatan, lalu ia dapat mengambilnya dan tenanglah Maut ditangannya. Setelah itu Maut berkata:"Wahai Tuhanku, perkenankanlah aku untuk menyeru di langit barang sekali."
Allah mengizinkannya lalu ia menyeru dengan suara yang nyaring:
Akulah Maut yang memisahkan seluruh kekasih
Akulah Maut yang memisahkan antara suami istri
Akulah Maut yang memisahkan antara saudara laki-laki dan perempuan
Akulah Maut yang merusakkan rumah dan gedung-gedung
Akulah Maut yang meramaikan kubur-kubur
Akulah
Maut yang akan mencari dan menjumpai kamu sekalian walaupun kalian
berada dalam gedung besi yang dipagar rapat dan tinggi-tinggi. Dan
makhluk tidak akan kekal kecuali pasti akan merasakan aku. (Dari Berita
Ghaib dan Alam Akhirat, hal. 23-24-M.Ali Chasan Umar, 1977)
Lalu bagaimanakah cara Malaikat
Maut mencabut nyawa nyawa manusia dalam waktu bersamaan? Malaikat
Maut(Izrail) adalah pemimpin malaikat maut yang jumlahnya sangat banyak.
Rasulullah sawa pernah menceritakan
pengalamannya ketika berada di Sidratul Muntaha(tempat yang paling
tinggi diatas langit ketujuh). Di situ ada pohon raksasa yang ranting
paling atasnya berada di bawah Arsy. Di bawah Sidratul Muntaha
terbentang surga. Daun-daunnya sangat lebar. Di atas setiap lembar daun
duduk seorang malaikat, mereka tak henti-hentinya berdzikir, bertakbir
dan bertahmid kepada Allah. Pada setiap daun itu tertulis nama-nama
seseorang yang lengkap dengan catatan pribadinya. Apabila nama seseorang
yang tertera di bawah daum itu sudah mendekati ajal, berubahlah warna
daun itu menjadi agak kuning. Dan bila orang itu mengalami sakaratul
maut, daun itu pun terlepas dari tangkainya, dan malaikat yang duduk
diatasnya menyerahkannya kepada Izrail, lalu Izrail memerintahkan
malaikat pembawa daun itu mencabut nyawa orang itu sesuai dengan nama
yang tertera.
(Dari Berita Ghaib dan Alam Akhirat, hal 24-25- Drs Muhammad Anwar, 1988)