Sebuah penelitian di Amrrik yang dilakukan oleh tiga orang ahli dari tiga universitas yang berbeda, meneliti pengaruh televisi pada kehidupan materialistis. Penelitian mereka dimuat pada Associatian for Consumer Research, dan hasil penelitian mereka sangat mencengangkan, bahwa televisi yang tak lebih dari sebuah kotak elektronik mampu merubah perilaku manusia menjadi materialistis. Semakin lama jam yang dihabiskan seseorang untuk menonton televisi, maka pribadi orang tersebut akan cenderung lebih materialistis.
Para peneliti tersebut menyarankan untuk mengurangi sifat materialistis, maka sebaiknya dikurangi jumlah waktu yang dihabiskan di depan televisi.
Islam sesungguhnya telah mengajarkan cara efektif untuk menghindari penyakit materialistis dan cinta dunia.
Yaitu dengan cara mengingat kematian atau maut.
Nabi Muhammad Saw Bersabda:
“Perbanyaklah mengingat hal yang akan memutuskan berbagai kenikmatan. – yaitu maut." (HR. Ashabus Sunan, dishahihkan Al-Albani dalam Al-Irwa’)
“Sungguh
berbahagialah orang yang mendapatkan hidayah Islam dan penghidupannya
sederhana serta mau qana’ah (menerima apa adanya).” (HR. Tirmidzi)
"Barangsiapa
banyak mengingat mati maka dia akan dimuliakan dengan tiga perkara:
segera bertaubat, hatinya qana’ah terhadap dunia, dan semangat
beribadah. Sedangkan barangsiapa yang melupakan mati, dia akan dibalas
dengan tiga perkara: menunda-nunda taubat, hatinya tidak qana’ah
terhadap dunia, dan malas beribadah. Maka ingat-ingatlah kematian,
sakaratul maut, dan susah serta sakitnya, wahai orang yang tertipu
dengan dunia!.” (Abu Ali Ad-Daqqaq rahimahullah)