Kita sering melihat dalam kehidupan masyarakat kita sehari-hari banyak sekali yang kaya tapi kok bodoh, mereka mengemudikan mobil mewah, rumah mewah, istri/suaminya bahkan jauh lebih cakep dsb.
Sementara banyak juga yang orang-orang yang amat cerdas tapi kehidupannya biasa-biasa aja, bahkan mungkin kekurangan, ngutang, pernikahan hancur dsb.
Yang menjadi pertanyaan mengapa keadaan bisa begitu? Apa yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan masyarakat kita ini?, Apakah orang-orang kaya ini benar-benar bodoh atau "hanya" kelihatan bodoh?.
Perlu ditegaskan orang-orang kaya didalam artikel ini bukanlah seorang koruptor/pencopet yang dilakukan sebagian besar aparat sampai instansi dibawahnya, walau jumlah mereka jutaan, semuanya adalah kriminal, dan tidak bisa digolongkan masuk dalam society yang "normal".
Tapi orang-orang kaya dalam artikel ini adalah yang mencari uang secara halal dengan berbisnis/usaha/pelayanan dsb
Kembali pada pembahasan sebelumnya,
Apakah seorang anak yang pintar disekolah bisa menjamin kekayaan dia di masa depan anda?,
Apakah seorang anak yang bodoh di sekolah menjamin tentang kegagalan/kemiskinan anak itu di masa depan?.
Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah, bahwa Tidak ada jaminan bodoh disekolah pasti hidupnya gagal/miskin/kere dsb,
dan belum tentu anak yang bodoh disekolah sebenarnya bodoh.
Mungkin kita bingung mengapa itu bisa terjadi?,
Artikel-artikel dibawah ini mungkin agak susah dicerna tapi inilah fact/kenyataan.
Apakah anda merasa pintar disekolah tetapi kok setelah itu kehidupan ngga berkembang, keuangan seret, kerja cape dsb? Apakah anda telah belajar setengah mati, kerja banting tulang, tapi kok makin kere bukannya makin kaya?
Berarti anda temasuk RUB(Right side Up and Broke) -Lurus-lurus aja dan bokek.
Berbicara dalam hal kemakmuran, semuanya berada dalam dunia terbalik.
Kuncinya bukan tentang apa yang Anda ketahui, tapi yang tidak Anda ketahui. Orang-orang yang masyarakat beri cap "cerdas" bagus dalam mengikuti perintah, sistem pendidikan, aturan dsb...kreatifitasnya zero atau nol persen. Kenapa bisa begitu? karena sejak bangku TK sampai Kuliah, "orang-orang" ini sejak kecil "dipaksa" mengikuti aturan yang dibuat oleh sistem atau masyarakat. Ketika masih balita manusia itu sangat kreatif, ngayal tentang dokter, atau mainin sumpit jadi drum, menjadi perawat dsb. Dan ketika memasuki bangku SD, anak-anak kecil ini dipasung kreatifitasnya dan dipaksa mengikuti aturan, berisik dikit bisa kena strap, barisan harus tegak lurus dsb.
Bagaimana dengan orang-orang yang bodoh disekolah atau sangat nakal, kenapa banyak yang sukses ketika mereka beranjak dewasa?
Jawabnnya sederhana, mereka belum tentu bodoh, tapi tidak mau mengikuti "sistem", ;mereka yang merasa tidak cocok dengan sistem yang ada karena ingin mengemudikan sendiri busnya, ternyata memiliki ketrampilan yang sempurna untruk mengumpulkan kekayaan.. Ini menjelaskan kenapa seorang anak yang tidak menonjol di sekolah ternyata sukses membangun bisnis dan mengumpulkan kekayaan.
RUB(Lurus-lurus aja tapi Bokek) didalam diri kita
Ketika masih kecil, berbekal rasa penasaran alami, kita senang melakukan eksplorasi. Kita mengambil jalur paling langsung ke apa yang kita inginkan. Kita tidak kenal rasa takut atau gagal. Kita bangga dengan kesuksesan yang diperoleh, betapapun kecilnya. Kita mendambakan pujian dan peluk cium yang meyertai setiap prestasi, dari langkah limbung sampai kata pertama kita.
Lalu, sesuatu terjadi. Tepatnya ada aturan. Tiba-tiba, kita diberi pujian bukan karena prestasi pribadi, tapi karena berkompromi dengan seperangkat aturan bermasyarakat, bertingkah laku, dan akademik yang lebih rumit. Berjalan zig-zag sementara semua teman lain berbaris rapi dua demi dua dalam acara kunjungan lapangan mendatangkan kritikan pedas. Bermain ke tempat lain dengan teman-teman baru membuat kita kena hukuman. Tak butuh waktu lama untuk mempelajari; Jangan ambil resiko. Jangan melakukan segala sesuatu dengan cara lain. Jangan jauh-jauh dari rumah. Awas Bahaya. Dengarkan orang yang lebih tua(dan lebih berpengalaman). Yang kita terima adalah, "Tidak. Jangan banyak tanya.
Kenyataannya adalah aturan-aturan yang menyebalkan tersebut terus mengikuti selama bertahun-tahun kita di perguruan tinggi dan karier. Kita berada di jalur yang benar, kita melakukan apa yang diharapkan, kita mematuhi aturan. Akan tetapi apa imbalannya? Kita Lurus-lurus saja dan Bokek.
Kabar baiknya, tidak ada kata terlambat dan semuanya bisa diperbaiki kuncinya lanjutan part2